المساعد الشخصي الرقمي

مشاهدة النسخة كاملة : Mendesak dari Imam Mahdi kepada setiap muslim yang berserah diri kepada Tuhan semesta alam



Admin
12-05-2021, 11:47 PM
Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani
29 - Ramadan - 1442 H
11 - 05 - 2021 M
10:51 malam
(menurut kalender resmi kota Makah)

link sumber https://mahdialumma.xyz/showthread.php?p=348556 (https://mahdialumma.xyz/showthread.php?p=348556)
___________________

Mendesak, dari Imam Mahdi kepada setiap muslim yang berserah diri kepada Tuhan semesta alam..

Dengan nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang, salawat dan salam atas Mohammad rasulAllah dan seluruh rasul-rasul dan juga siapa pun yang mengikuti mereka sampai hari agama.. Salam Allah atas kalian dan juga rahmat Allah serta berkahNya dan juga nikmat keridaanNya, kekasih-kekasihku para pendukung [ansar] pendahulu yang pilihan, setiap tahun [semoga] kalian baik-baik saja dan tetap mantab di atas kebenaran, wahai ansar yang dimuliakan, dan Allah menunjuki orang-orang muslim jalan yang lurus, ketahuilah seandainya para pembuat fatwa di negeri-negeri orang-orang muslim dan pemimpin-pemimpin mereka takut kepada Allah Tuhan semesta alam, maka mereka tidak mem-berbuka-kan orang-orang muslim [membuat orang-orang muslim berbuka] hingga mereka menyaksikan keterlihatan hilal sawal dengan mata yang meyakinkan atau bahkan dengan teleskop terbesar, dan yang demikian itu supaya menjadi jelas bagi seluruh alam bahwasanya matahari benar-benar telah mencapai Bulan dan bahwa mereka benar-benar telah memasuki masa isyarat-isyarat [tanda-tanda] saat yang besar [kiamat], sedangkan mereka berpaling dalam kelalaian.

Walaupun malam ini setelah terbenamnya matahari hari selasa malam rabu adalah malam satu [1] syawal menurut perhitungan "idrak" [pencapaian matahari terhadap Bulan], dan walaupun mereka tidak mengumumkan hari raya "idul fitri" kecuali sesudah hilal sawal mantab malam ketiga [3] dari sawal, sungguh adalah lebih baik bagi mereka di sisi Tuhan mereka apabila mereka mendatangi rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan agar menjadi jelas bagi seluruh dunia bahwa matahari benar-benar telah mencapai Bulan karena mereka tidak akan melihat [hilal] kecuali dalam malam ketiga [3]; dan ketahuilah dan renungkanlah apa yang aku katakan karena aku seperti itu juga, aku temui "idrak" [pencapaian matahari terhadap Bulan] dalam aturan kitab Allah Alquran yang agung bahwa mereka tidak akan menyaksikan hilal bulan bahkan hingga dengan teleskop mereka yang paling besar [pun tidak bisa menyaksikan], maka semua manusia tidak akan melihatnya kecuali sama ada dia [hilal] keluar ke atas mereka sebagai anak malam dua [2] ataupun tiga [3], demikian ini seandainya mereka mematuhi perintah Allah dan rasulNya maka mereka tidak berpuasa hingga mereka melihat hilal dan juga tidak berbuka hingga melihatnya, tetapi mereka membuang perintah Allah dan rasulNya ke samping pagar, walaupun mereka memantau hilal hari dua puluh sembilan [29] sya'ban dan tidak melihatnya, dan begitu juga hari tiga puluh [30] sya'ban malam tiga puluh satu [31] dan mereka pun tidak melihatnya sesudah terbenamnya matahari hari senin malam selasa, maka dari itu mereka kemudian berpuasa menyelisihi perintah Allah dan rasulNya, dan itu adalah kebandelan dari mereka dan juga kesombongan serta keangkuhan, demikian itu hingga seluruh dunia tidak menyaksikannya [hilal] pada hari selasa malam rabu lalu mereka berkata (malam dua [2] atau mungkin tiga [3]).

Wahai sekalian pemimpin-pemimpin orang-orang muslim dan para pembuat fatwa negeri-negeri mereka, demi Allah Yang tidak ada sesembahan selain Dia, bahwasanya kalian itu bukan hanya telah menyelisihi perintah Nasser Mohammad Alyamani saja, tetapi bahkan kalian telah menyelisihi perintah Allah dan rasulNya.

Dan di atas semua hal, apabila rabu telah sempurna [selesai] maka [malam kamis] untuk melihat hilal syawal, karena tidaklah pantas bagi kalian untuk mem-berbuka-kan manusia [membuat manusia berbuka] hingga kalian melihat hilal bulan syawal, tetapi apabila belum terlihat oleh kalian hilal syawal sesudah terbenamnya matahari hari rabu malam kamis maka bagaimanakah kalian mengumumkan ketetapan hilal syawal secara dusta dan secara palsu serta bohong padahal kalian tahu bahwa kalian sungguh-sungguh berdusta, dan kalian membuat manusia berhenti puasa sebelum terlihatnya hilal syawal, apakah kalian tidak bertaqwa? Padahal Mohammad rasulAllah salallahu alaihi wa alihi wa salam telah berkata:
[ نحن أمة لا نحسب فصوموا لرؤيته وافطروا لرؤيته ]
[Kita umat yang (dalam penentuan puasa) tidak menggunakan hisab (perhitungan) maka berpuasalah karena ru'yat (terlihatnya hilal) dan berhentilah berpuasa karena terlihatnya hilal]
Benarlah rasulAllah alaihi salatu wa salam; dan maksudnya adalah bahwa kita adalah umat yang memasuki rumah-rumah dari pintu-pintunya maka kita tidak berpuasa menurut ilmu kita dengan perhitungan konjungsi Bulan dalam "urjunil qadim", yaitu yang oleh ilmuwan astronomi dengan perhitungan astronomi dinamakan dengan "konjungsi pusat", hingga menjadi mantab bagi kita keterlihatannya sesudah berlalunya "unjunul qadim" [konjungsi pusat] dan terbitnya sinar Bulan sabit [hilal] bulan baru bagi orang-orang yang melakukan pengamatan, dan untuk itu Mohammad rasulAllah salallahu alaihi wa alihi wa salam telah berkata:
[ صوموا لرؤيته وافطروا لرؤيته]
[Berpuasalah kalian karena terlihatnya (hilal) dan berbukalah kalian karena terlihatnya (hilal)];
adapun penggenapan jumlahnya juga berdasar keterlihatannya, sesuai kata-kata Mohammad rasulAllah salallahu alaihi wa alihi wa salam:
[ لا تصوموا حتى تروا الهلال ولا تفطروا حتى تروه]
[Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal dan janganlah kalian berbuka hingga kalian melihatnya]
Benarlah rasulAllah alaihi salatu wa salam;
sebagai penerapan [implementasi] perintah Allah dalam aturan kitabNya, dalam firman Allah Ta'ala:
{ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ‎﴿١٨٥﴾‏ }
صدق الله العظيم [سورة البقرة_185].
{185. Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan dari petunjuk itu dan juga sebagai pembeda [antara kebenaran dan kebatilan]. Maka barangsiapa di antara kalian menyaksikan [hilal] bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan maka penggenapannya pada hari-hari lain. Allah menghendaki bagi kalian yang mudah, dan Dia tidak menghendaki bagi kalian yang sukar. Dan hendaklah kalian menggenapi bilangannya, dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk yang telah Dia berikan kepada kalian supaya kalian bersyukur.}
Maha Benar Allah Yang Maha Agung
[Surat AlBaqarah (SapiBetina) 185]

Dan seperti itu juga kita diperintahkan oleh Allah dalam aturan kitabNya supaya menyempurnakan bilangan ramadan hingga kita melihat hilal, karena ianya adalah hari-hari yang terhitung sampai terlihatnya hilal syawal, sesuai firman Allah Ta'ala:
{ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ‎﴿١٨٥﴾‏ وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ‎﴿١٨٦﴾ }
صدق الله العظيم [سورة البقرة_185].

{185. Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan dari petunjuk itu dan juga sebagai pembeda [antara kebenaran dan kebatilan]. Maka barangsiapa di antara kalian menyaksikan [hilal] bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan maka penggenapannya pada hari-hari lain. Allah menghendaki bagi kalian yang mudah, dan Dia tidak menghendaki bagi kalian yang sukar. Dan hendaklah kalian menggenapi bilangannya, dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk yang telah Dia berikan kepada kalian supaya kalian bersyukur. 186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.}
Maha Benar Allah Yang Maha Agung
[Surat AlBaqarah (SapiBetina) 185,186]

Adapun ketika manusia memasuki era isyarat-isyarat [tanda-tanda] saat yang besar [kiamat] maka demi Allah Yang tiada sesembahan kecuali Dia, mereka tidak melihatnya [hilal] kecuali sama saja; sama ada di kawasan terbuka ataupun di kawasan tertutup, pada hari keluarnya ke atas mereka pertama kali sempurna ketersaksikannya di depan manusia semua, maka mereka berkata (malam dua [2] atau tiga [3]) karena matahari telah mencapai Bulan, dan sya'ban telah mencapai ramadan, dan ramadan telah mencapai syawal, maka setiap bulan mencapai bulan berikutnya, dan di dalam yang demikian itu tidak ada atas kalian tanggung jawab sedikitpun, dan tidak pula Dia [Allah] mengurangi puasa kalian sedikitpun, seandainya kalian tidak mengumumkan puasa ramadan kecuali setelah terbenamnya matahari hari selasa malam rabu sesudah manusia semuanya menyaksikan hilal ramadan membengkak [tampak besar] (anak malam dua [2] atau tiga [3]) maka semua orang yang muslim percaya bahwa matahari benar-benar telah mencapai Bulan dan bahwa mereka telah memasuki masa isyarat-isyarat [tanda-tanda] saat yang besar, lalu mereka membenarkan Almahdi Almuntazar Nasser Mohammad dan begitu juga mereka berpuasa; mereka akan berpuasa ramadan tiga puluh [30] hari, sebagai permulaan untuk tahun 1442 ini (mulai dari hari rabu) (dan yang tiga puluh [30] hari kamis), maka dari itu kemudian mereka menyaksikan hilal syawal membengkak [tampak besar] anak dua [2] malam (yaitu anak malam rabu dan anak malam kamis) lalu sempurnalah ketersaksikannya bagi semua manusia sesudah terbenamnya matahari hari kamis malam jum'at (malam tiga [3] dari syawal untuk tahun 1442 ini), maka demikianlah selama matahari telah mencapai Bulan hingga malam mendahului siang karena matahari terbit dari tempat terbenamnya, sebagai pembenaran bagi isyarat terakhir dari isyarat-isyarat [tanda-tanda] saat yang besar; maka telah datang isyarat-isyaratnya [tanda-tandanya] sedangkan kalian berpaling dalam kelalaian, maka siapakah yang menyelamatkan para penjahat dari azab Tuhan semesta alam, yaitu orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari mengikuti dai [penyeru] kebenaran dari Tuhan mereka, dan bukan karena kebodohan mereka, tetapi bahkan mereka mengetahui ?

Dan dari antara ilmuwan-ilmuwan astronomi ada orang-orang yang menyaksikan hilal syawal sesudah terbenamnya metahari hari selasa malam rabu, dan ia [hilal tersebut] dalam kondisi "idrak" [tercapai oleh matahari], dengan kamera yang juga digunakan oleh Mohammad Oda untuk mengambil gambar konjungsi Mars dengan Bulan bulan ramadan dalam waktu zuhur pada hari [terjadinya] konjungsi Mars sesudah berlalunya sejumlah hari dari ramadan, maka dengan kamera itu begitu pula mereka menyaksikan hilal bulan dan ia dalam kondisi "idrak" [tercapai oleh matahari] karena ia dibayangi oleh sinar matahari yang panas dan menyisakan cahaya, maka mengapa mereka tidak mengambil gambar hilal Bulan dalam keadaan "idrak" [tercapai oleh matahari] dalam bentuk gambar hidup [video] dengan video kamera Mohammad Oda yang telah dia ambil dengannya [dengan kamera tersebut] gambar Bulan dan planet Mars dalam waktu zuhur siang hari, dan mereka hanya mengumumkan kesaksian yang benar dari Tuhan mereka bahwa matahari benar-benar telah mencapai Bulan lalu hilal lahir sebelum konjungsi pusat dan matahari berkumpul dengannya padahal ia [Bulan] sudah berupa hilal?

Maka kecelakaan kemudian kecelakaan lagi bagi sesiapa yang menyembunyikan kesaksian yang benar bahwa matahari benar-benar telah mencapai Bulan lalu hilal lahir sebelum konjungsi pusat dan matahari berkumpul dengannya padahal ia [Bulan] sudah berupa hilal sebagai ayat [tanda] pembenaran bagi Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani, dan sesungguhnya kalian wahai Mohammad Oda dan wahai ilmuwan-ilmuwan astronomi di Madinah Abdul Aziz Alfalakiyah dan siapapun yang semacam mereka di seluruh dunia, kalian tidak tahu maksud sumpah Allah Yang Maha Agung bahwasanya telah gagal sesiapa yang "dassaha" [menyelinapkannya] ? yaitu telah gagal sesiapa yang menyembunyikannya dari seluruh dunia, sesuai firman Allah Ta'ala:
{ وَٱلشَّمْسِ وَضُحَىٰهَا ﴿١﴾ وَٱلْقَمَرِ إِذَا تَلَىٰهَا ﴿٢﴾ وَٱلنَّهَارِ إِذَا جَلَّىٰهَا ﴿٣﴾ وَٱلَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰهَا ﴿٤﴾ وَٱلسَّمَآءِ وَمَا بَنَىٰهَا ﴿٥﴾ وَٱلْأَرْضِ وَمَا طَحَىٰهَا ﴿٦﴾ وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّىٰهَا ﴿٧﴾ فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا ﴿٨﴾ قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ﴿٩﴾ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا ﴿١٠﴾ }
{1. Demi matahari dan sinarnya, 2. Demi bulan apabila mengiringinya, 3. Demi siang apabila menampakkannya, 4. Demi malam apabila menutupinya, 5. Demi langit dan demi (Allah) Yang membinanya, 6. Demi bumi dan demi (Allah) Yang menghamparkannya, 7. Demi suatu jiwa [jiwa Nasser Mohammad Alyamani] dan demi (Allah) Yang menyempurnakannya, 8. Lalu (Allah) mengilhamkan kepadanya kemaksiatannya dan ketakwaannya. 9. Sungguh berhasil [sukses] orang yang mendermakannya, 10. Dan sungguh merugi orang yang menyelinapkannya.}
dan yang dimaksud dengan firman Allah Ta'ala:
{ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا ﴿١٠﴾ }
{10. Dan sungguh gagal orang yang menyelinapkannya.}
yaitu: sudah gagal sesiapa yang menyembunyikannya, ataukah kalian tidak tahu makna bahasa arab untuk kata "al-dassa" [penyelinapan]? padahal ianya adalah "al-ikhfa" [penyembunyian].
Ketahuilah bahwa Imam Mahdi tidak minta bantuan kamus kalian untuk memahaminya bagi Alquran; tetapi bahkan aku minta bantuan kamus kitab Allah Alquran yang agung, maka kemarilah kalian supaya kami ajarkan ilmu yang meyakinkan bagi kata "al-dassa" [penyelinapan] dan bahwa ianya adalah "al-ikhfa" [penyembunyian], sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِٱلْأُنثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ ﴿٥٨﴾ يَتَوَٰرَىٰ مِنَ ٱلْقَوْمِ مِن سُوٓءِ مَا بُشِّرَ بِهِۦٓ ۚ أَيُمْسِكُهُۥ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُۥ فِى ٱلتُّرَابِ ۗ أَلَا سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ ﴿٥٩﴾ }
{58. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran anak) perempuan, gelaplah mukanya menghitam (jawa: mrengut), dan dia sangat marah. 59. Dia menyembunyikan dirinya dari kaumnya dari buruknya apa yang diberitakan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya atas kehinaan ataukah akan menyelinapkannya ke dalam tanah (menguburnya hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.}
Jadi kata "dassaha" [menyelinapkannya] bernilai "akhfaha" [menyembunyikannya], dan kami tidak ingin untuk keluar dari topik, tetapi hanya supaya kita mengetahui makna lughawi [secara bahasa] untuk kata "dassaha" [menyelinapkannya] dalam Alquran yang agung yaitu "akhfaha" [menyembunyikannya].

Tetapi bahkan telah datang sumpah terbesar dalam kitab Allah atas hakikat bangkitnya diri Imam Mahdi dan ayat-ayatnya [tanda-tandanya] dalam matahari dan Bulan, dan sungguh sukses [berhasil] sesiapa yang "zakkaha" [mendermakannya] dengan kesaksian yang benar bahwa matahari benar-benar telah mencapai Bulan sebagai pembenaran bagi jiwa yang terpilih [Nasser Mohammad Alyamani yang terpilih sebagai Imam Mahdi], dan sungguh gagal sesiapa yang "dassaha"; yaitu: menyembunyikan kesaksian yang benar dari sisinya bahwa matahari benar-benar telah mencapai Bulan, maka tentu gagal sesiapa yang menyembunyikannya, dan pasti kalian akan mengetahui..
Maka barangsiapa tidak bertobat dan menerangkan kepada manusia maka dia akan dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh para pelaknat.
Dan begitu juga, tidak ada hujah [alasan] bagi manusia, karena Bulan yang purnama sebelum masanya adalah bukti yang paling besar, seperti yang akan terjadi setelah terbenamnya matahari hari selasa malam rabu, malam purnama penuh bagi Bulan bulan syawal.

Dan wahai penduduk Palestina, sungguh sudah lebih dahulu bayan-bayan [keterangan-keterangan] Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani kepada para pembuat kebijakan di dunia islam (arab dan non arab), maka kami tidak akan menulis bayan [keterangan] baru ketika terjadi suatu kejadian.

Dan [semoga] setiap tahun kalian baik-baik saja dan tetap mantab di atas kebenaran, dan begitu juga semua orang-orang muslim. Dan bahwa laknat Allah atas orang-orang zalim para penjahat para agresor yang menyerang masjid AlAqsa di Palestina, dan Yahudi bukanlah wali-walinya [penguasa-nya], sedangkan mereka bersaksi atas diri mereka sendiri dengan kekufuran lahir dan batin, sesuai firman Allah Ta'ala:
{ مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَن يَعْمُرُوا۟ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ شَٰهِدِينَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِم بِٱلْكُفْرِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ وَفِى ٱلنَّارِ هُمْ خَٰلِدُونَ ﴿١٧﴾ إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ ﴿١٨﴾ }
{17. Tidak ada hak bagi orang-orang musyrik itu untuk memakmurkan masjid-masjid Allah, sedangkan mereka bersaksi atas diri mereka sendiri dengan kekufuran. Mereka itu telah sia-sia amal-perbuatan mereka, dan ke dalam neraka mereka kekal. 18. Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah adalah barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan mendirikan salat dan menunaikan zakat dan tidak takut (siapapun) kecuali Allah, maka semoga mereka itu termasuk dari kalangan orang-orang yang mendapat petunjuk.}

Salam atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Khalifah Allah Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani
________________